CIMS Hadiri ICCS 2025 di Singapura: Mendorong Pendidikan untuk Masyarakat Inklusif dan Resilien

Pada 24-26 Juni 2025, bertempat di Singapura, Direktur Centre for Interfaith and Multiculturalism (CIMS), Universitas Satya Terra Bhinneka, Irfan Sarhindi, menghadiri helatan ketiga International Conference for Cohesive Society (ICCS) 2025, yang diselenggarakan oleh S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) dan didukung oleh Ministry of Culture, Community, and Youth (MCCY) Singapore. Lebih kurang 1200 delegasi–baik itu akademisi, praktisi, maupun policy makers–dari ASEAN dan seluruh dunia menghadiri kegiatan konferensi dua tahunan tersebut. 

ICCS 2025 meng-highlight bagaimana korelasi antara keberagaman, multikulturalisme, kohesi sosial, dan masa depan yang resilien. Turut memberikan pandangan adalah Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam; Sultan Nazrin Shah, Perak, Malaysia; dan Menteri Agama Republik Indonesia, KH. Nasaruddin Umar. Selain sesi panel, peserta juga mengikuti workshop tematis, breakout room dengan topik spesifik, eksplorasi komunitas etnis dan agama di Singapura, serta mendengar praktik baik dari beberapa komunitas dan organisasi di ASEAN dalam sesi showcase. 


Keterlibatan CIMS secara khusus, dan ST Bhinneka secara umum, menandai komitmen institutional dalam mendorong terwujudnya masyarakat yang madani dan inklusif, melalui pendidikan. Harapannya, melalui partisipasi aktif dalam ICCS 2025, dapat terbangun kolaborasi nasional, regional, maupun internasional guna berkontribusi aktif dalam mewujudkan cohesive society dan resilient future.